Quantcast
Channel: Fakultas MIPA
Viewing all 649 articles
Browse latest View live

Kuesioner Kebutuhan Zoom Semester Ganjil 2020/2021 (Untuk Dosen)


Pengumuman Seleksi Mahasiswa Program Fasttrack MIPA 2020

Sosialisasi Visi Misi Bakal Calon Dekan FMIPA (2020-2024)

$
0
0

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Visi dan Misi bakal calon Dekan FMIPA Masa Bakti 2020-2024, pada Selasa (25/8/2020)  dan Kamis (27/8/2020) secara daring melalui zoom meeting.

Bertempat di Ruang MC 1.1. MIPA CENTER FMIPA Universitas Brawijaya, Tiga orang bakal calon Dekan FMIPA Universitas Brawijaya masa bakti 2020 – 2024 memaparkan program kerja di hadapan Senat Fakultas dan civitas akademika FMIPA. Mereka adalah Ratno Bagus Edy Wibowo, S.Si., M.Si., Ph.D (Jurusan Matematika), Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc (Jurusan Biologi) dan Prof. Sukir Maryanto, S.Si., M.Si., Ph.D (Jurusan Fisika). Tahapan ini diselenggarakan dalam acara Talkshow Pemaparan dan Sosialisasi Visi dan Misi Bakal Calon Dekan FMIPA Universitas Brawijaya Periode 2020 – 2024.

Dalam sambutannya Ketua Panitia Penjaringan Bakal Calon Dekan FMIPA Universitas Jember, Darjito S.Si., M.Si menyampaikan tahapan pemaparan dan sosialisasi visi dan misi ini adalah salah satu dari beberapa tahapan yang harus dilalui para bakal calon dekan. Sebelumnya, panitia telah menggelar tahapan penjaringan bakal calon dekan, mulai dari pengambilan dan pengembalian formulir, dan tahapan sosialisasi visi dan misi bakal calon Dekan yang diselenggarakan  14 – 19 Agustus 2020 melalui media sosial dan melalui website FMIPA. Selanjutnya acara ini secara resmi dibuka oleh Dekan FMIPA Universitas Brawijaya, Prof. Drs. Adi Susilo,M.Si., Ph.D.

Dalam sambutannya, Dekan FMIPA mengucapkan syukur kepada Allah dan sekaligus ucapan selamat berlomba dan berkompetisi pada para bakal calon Dekan mendatang.

“Selamat berlomba dan berkompetisi, mari kita jalani dengan cara yang ahsan”, ujar Adi Susilo selaku Dekan FMIPA.

Acara sosialisasi / talkshow dibagi menjadi 2 hari berdasarkan keputusan panitia penjaringan bakal calon Dekan (BCD). Hari pertama dilaksanakan pada selasa, 25 Agustus 2020 dan hari kedua pada kamis, 27 Agustus 2020. Hari pertama, panitia mengundang auidence dari Jurusan Fisika dan Kimia secara daring. Sementara hari kedua, panitia mengundang audience dari Jurusan Matematika, Statistika dan Biologi dengan menghadirkan civitas akademika (pimpinan Jurusan) secara luring di tempat sosialisasi.

Dalam pemaparan / sosialisi tersebut dihadiri ketua dan sekretaris senat FMIPA UB, Prof. Sutiman Bambang Sumitro, SU.,D.Sc dan Prof. Dr.Ir. Henny Pramoedyo, MS. juga anggota senat Fakultas MIPA lainnya. Dalam sambutannya, Prof.Sutiman sekali lagi menjelaskan bahwa generasi saat ini, pimpinan sudah bergelar S.Si dan tidak ada lagi Drs. Beliau kemudian berharap kedepan, dekan yang terpilih dapat membawa FMIPA menuju kejayaan.

Acara yang dipandu oleh  staf UBTV Amalia Permata Rizky dibuka mulai pukul 09.00 WIB terdiri dari beberapa sesi. Sesi pertama adalah sambutan dilanjutkan pemaparan visi dan misi bakal calon Dekan. Sesi berikutnya adalah tanya jawab dimana para bakal calon Dekan akan menjawab pertanyaan dari peserta yang terdiri dari senat dan pejabat Jurusan. Salah satu pertanyaan dari Dosen Statistika, Nurjannah., S.Si., M.Si., Ph.D adalah inovasi yang dapat dilakukan masing – masing BCD sehingga FMIPA dapat bergerak luas tanpa harus mengandalkan dana dari pusat.

Bakal calon Dekan nomor urut 2, Prof. Widodo menjelaskan bahwa resource di FMIPA sudah mumpuni untuk mendapatkan hibah / pendanaan dari luar. Hanya saja belum sepenuhnya tahu roadmap untuk mendapatkannya. Ia mencontohkan LSIH yang mampu membeli alat senilai 7 Milyar walaupun pagunya hanya 1 Milyar. Salah satu strategi untuk mendapatkan pendanaan khusus adalah harus berjuang mendapatkannya dengan memperbaiki kualitas proposal penelitian dan memberi  track record yang digunakan untuk research selanjutnya.

Sesi selanjutnya adalah BCD menjawab pertanyaan secara acak dari peserta yang dikirim melalui chat ke panitia. Dan masing – masing BCD diberi waktu 5 menit untuk menjawab.

Beberapa pertanyaan yang dilontarkan salah satunya dari Prof. Dr. Ir. Estri Laras Arumingtyas, M.Sc.St. mengenai isu Fakultas menghabiskan dana Resource Sharing dan upaya menanganinya agar tidak menurunkan dana instentif Jurnal dan bantuan dana seminar baik dalam maupun luar negeri.

“Kalau Fakultas dibilang menghabiskan dana, itu berarti kabar bagus, artinya FMIPA produktif dan semua pendanaan terpakai dengan baik. Perlu diketahui bahwa FMIPA itu penyokong publikasi terbaik di Universitas, maka Universitas harus mau mensupport kita dan memberi sesuatu”, jawab Prof. Widodo bakal calon Dekan nomor urut 2.

“Ini menunjukkan hal bagus, artinya kita produktif. Strategi agar insentif jurnal tidak turun / aman adalah meningkatkan level publikasi di Q1 dan Q2 yang tidak dibatasi jumlahnya. kami telah memacu research grup dan menciptakan suasana yg baik untuk penelitian di FMIPA dan kita akan coba buat workshop penulisan proposal pencari hibah”. Ungkap Prof. Sukir Maryanto, bakal calon Dekan nomor urut 3.

Sesi terakhir adalah closing statement, dimana masing – masing BCD diberi waktu 5 menit untuk memberikan sepatah dua patah kalimat sebelum mengakhiri sosialisasi visi misi BCD kali ini.

Pernyataan Ratno Bagus Edy Wibowo, S.Si., M.Si., Ph.D (BCD No. urut 1) dalam closing statementnya mengatakan bahwa peran serta pemilih sangat berarti pada tanggal 3 september nanti. Sementara closing statement Prof. Widodo (BCD No. urut 2) menegaskan bahwa pentingnya menggunakan hal pilih pada tanggal 3 September nanti, dan suara pemilih mudah – mudahan menjadikan FMIPA semakin jaya. Kemudian Prof. Sukir Maryanto (BCD No. urut 3) mengatakan bahwa dalam mengelola FMIPA banyak perbedaan baik kompentensi dan hal lain sebagainya, tugas pemimpinlah mengelola perbedaan menuju kebersamaan.

Akhirnya acara ditutup dengan foto bersama dan ucapan terima kasih pada peserta yang telah berpartisipasi dalam Sosialiasi visi misi bakal calon Dekan FMIPA periode 2020-2024. (yogie)

 

 

`

Cara baru pemungutan suara pemilihan bakal calon dekan FMIPA

$
0
0

Kamis, 3 September 2020 Panitia Pemilihan Bakal Calon Dekan Fakultas MIPA Universitas Brawijaya melangsungkan kegiatan pemilihan di Aula dan outdoor sekitaran gedung MIPA CENTER . Kegiatan Pemungutan suara dilakukan mulai pukul 08.00 WIB oleh panitia yang diketuai Darjito, S.Si., M.Si. selaku Ketua Panitia Penjaringan Bakal Calon Dekan FMIPA UB.

Acara dimulai dengan pengecekan kotak suara yang dilakukan oleh saksi-saksi dari perwakilan Dosen, dan Staf Pegawai. Selanjutnya kegiatan pemungutan suara berlangsung sampai pukul 13.00 WIB.

Ada yang unik dari proses pemungutan suara pildek kali ini. Pemungutan suara dilakukan dengan 2 cara, yakni konvensional ( mencoblos di bilik suara ) dan Drive-Thru (tanpa turun dari kendaraan). Kegiatan ini berlangsung lancar dan aman terkendali.  Surat suara yang dicetak sejumlah 199 lembar, ditanda tangani sejumlah 160 lembar. Sementara surat suara yang terpakai sejumlah 150 lembar. Dalam pemungutan suara kali ini terdapat 5 orang yang sedang studi dan tidak dapat hadir, sedangkan 6 orang tidak dapat menggunakan hak pilihnya karena alasan kesehatan / sakit.

Perhitungan suara dilaksanakan pada pukul 13:30 WIB didalam ruang MC.1.1 MIPA CENTER yang dihadiri saksi dari bakal calon Dekan, dosen dan staf tendik. Perhitungan berlangsung seru dan menarik karena jumlah total suara dari awal hingga akhir cukup ketat dan berimbang. Perhitungan dilakukan oleh Ahmad Nadhir, S.Si., M.Si., Ph.D dan dibantu panitia dengan cara manual. Akhirnya, suara terbanyak diraih oleh bakal calon nomor urut 2 yakni Prof. Widodo,S.Si., M.Si.,Ph.D.Med.Sc dengan jumlah 59 suara. Sedangkan bakal calon nomor urut 3, Prof. Sukir Maryanto.,S.Si., M.Si., Ph.D meraih 51 suara dan bakal calon nomor urut 1, Ratno Bagus Edy Wibowo.,S.Si., M.Si., Ph.D mendapat 40 suara. (yogie)

Hasil vooting Senat FMIPA, Prof. Widodo unggul dengan 19 suara

$
0
0
Rapat Senat FMIPA UB

Senin, 07 September 2020 bertempat di gedung Krida Budaya kampus Universitas Brawijaya, sidang senat tertutup Fakultas MIPA (FMIPA) Universitas Brawijaya digelar untuk pemilihan Dekan (Pildek) periode 2020-2024.

Rapat yang berjalan selama sekitar sejam tersebut dipimpin oleh ketua senat, Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro,  SU.,D.Sc. dan dihadiri oleh seluruh anggota senat FMIPA UB. Setelah melalui musyawarah untuk mufakat, terdapat dua perbedaan pendapat yang diajukan oleh peserta. Diantaranya adalah mengikuti prosedur pemilihan yang berlaku dan meneruskan aspirasi / hasil pemungutan suara yang disahkan 3 September lalu. Setelah melakukan diskusi akhirnya pimpinan rapat memutuskan untuk melakukan vooting untuk mendapatkan hasil putusan secara adil.

Pemilihan Dekan FMIPA Universitas Brawijaya telah sampai pada tahap Penjaringan dan Pertimbangan di tingkat Senat melalui Rapat Khusus Senat Fakultas MIPA UB. Tiga nama pada penjaringan bakal calon di tingkat bawah yang diselenggarakan Rabu (3/9) yakni Ratno Bagus Edy Wibowo, S.Si., M.Si., Ph.D, kemudian Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc dan Prof. Sukir Maryanto.,S.Si., M.Si., Ph.D masuk pada penjaringan dan pertimbangan kali ini. Melalui mekanisme voting, 37 orang Senat menggunakan hak suaranya. Dari hasil penghitungan diketahui bahwa Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc  unggul dengan 19 suara disusul Prof. Sukir Maryanto.,S.Si., M.Si., Ph.D dengan 11 Suara dan Ratno Bagus Edy Wibowo, S.Si., M.Si., Ph.D, dengan 6 suara. Sementara suara yang tidak sah sebanyak 1 suara.

Selanjutnya Hasil perhitungan suara dalam rapat senat FMIPA ini akan disampaikan pada Universitas sebagai pihak yang berwenang  memilih salah satu dari dua nama calon Dekan yang diajukan oleh FISIP, keputusan masih dalam koridor di bulan September ini. (yogie)

 

Pengumuman Perihal Daftar Ulang Mahasiswa Fast-Track UB TA 2020-2021

Persiapan PKKMB secara daring, FMIPA siapkan zoom cloud meeting pada 21-22 September mendatang

$
0
0

Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) merupakan aktivitas yang wajib diikuti setiap mahasiswa baru. Tujuannya tak hanya mengenalkan program-program perkuliahan, tetapi juga turut membimbing mahasiswa baru dalam mengikuti pembelajaran agar hasilnya optimal.

Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya akan dilaksanakan menjelang tahun ajaran baru 2020/2021. Rangkaian kegiatan PKKMB fakultas atau yang dulu lebih sering dikenal dengan Ospek Fakultas merupakan acara tahunan untuk mengenalkan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru. Mahasiswa Baru FMIPA Angkatan 2020 diharapkan dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PKKMB yang akan dilaksanakan secara daring.

PKKMB Fakultas MIPA tahun ini akan dilaksanakan mulai dari hari Senin, 21 September 2020 sampai dengan Selasa, 22 September 2020 melalui platform Zoom Cloud Meeting. Kegiatan akan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas MIPA dan dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi. Materi yang akan disampaikan pada hari pertama meliputi Wawasan ke-MIPA-an dan peluang kerja, Program pembelajaran  dengan sistem daring, Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, Sistem Pendidikan Tinggi serta peraturan dan administrasi akademik. Dihari kedua, mahasiswa baru mendapat materi tentang Sistem Informasi Akademik, Kemahasiswaan  dan Layanan Perpustakaan. Selanjutnya mahasiswa juga akan berinteraksi dengan panitia dari mahasiswa dengan berbagai materi, motivasi dan informasi menarik seputar kemahasiswaan lainnya.

Persiapan terus digelar dalam rangka mensukseskan PKKBM FMIPA 2020. Wakil Dekan III, Darjito, S.Si., M.Si mengadakan kordinasi dengan berbagai lapisan, seperti dengan pemateri, panitia tendik dan juga dari kalangan mahasiswa. Rencananya PKKMB FMIPA 2020 akan diikuti 1052 mahasiswa baru yang akan online bersamaan. Panitia telah menyiapkan kelas – kelas berupa breakout room yang akan diikuti oleh peserta per Jurusan.

Kegiatan PKKMB FMIPA ini disiarkan secara langsung di kanal Youtube, agar orang tua mahasiswa juga dapat memantau kegiatan putra – putrinya.

Wakil Dekan I, Dr. Serafinah Indriyani, S.Si., M.Si berharap semua mahasiswa baru dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PKKMB FMIPA 2020. Hal ini dikarenakan pada semester ini pembelajaran akan dilakukan secara daring, sehingga tentunya mahasiswa baru diharapkan sudah mendapatkan bekal yang cukup untuk mengikuti proses perkuliahan dengan baik dan lancar.

Wakil Dekan III menyampaikan bahwa kegiatan PKKMB FMIPA 2020 bebas dari kekerasan verbal.

“Kami telah berkomitmen sejak dulu tidak akan ada tindakan kekerasan verbal, perploncoan dan buliying”, tegasnya. (yogie)

PKKMB FMIPA 2020 dibuka, Ketua BEM: Mulut lidah mahasiswa adalah amanat Bangsa Indonesia

$
0
0
Peserta PKKMB FMIPA 2020 secara Daring

PKKMB merupakan wahana bagi perguruan tinggi untuk memperkenalkan dan mempersiapkan mahasiswa baru dalam proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, serta mempercepat proses adaptasi mahasiswa dengan lingkungan baru dan memberikan bekal untuk keberhasilannya menempuh pendidikan tinggi.

Senin (21/09), PKKMB Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya (FMIPA UB) resmi dibuka oleh Dekan, Prof. Drs. Adi Susilo, M.Si., Ph.D. Dalam sambutannya, Dekan mengucapkan syukur pada Allah Subhanahuwata’ala  dan selamat datang pada mahasiswa baru FMIPA UB yang telah ikut berpartisipasi secara daring / online pada PKKMB FMIPA UB hari ini. Ia berharap acara ini dapat terlaksana dengan lancar demi keberlangsungan proses belajar mengajar kedepannya.

Setelah membuka secara resmi acara PKKMB 2020,  Dekan memperkenalkan para pimpinan Fakultas, Jurusan dan pejabat struktural yang hadir di ruangan. Sesi selanjutnya adalah sambutan Wakil Dekan I, Dr. Serafinah Indriyani,M.Si. Ph.D. Ia melaporkan bahwa mahasiswa yang diterima dan mengikuti PKKMB 2020 sejumlah 1052 peserta, antara lain terdiri dari Mahasiswa Jurusan Biologi sebanyak 128, Jurusan Fisika 285 (3 Program Studi Fisika, Instrumentasi, Geofisika), Kimia sebanyak 171 peserta, Jurusan Matematika sebanyak 259  peserta (Program studi Matematika dan Aktuaria), Jurusan Statistika sebanyak 129 peserta.

“Tahun ini FMIPA memecahkan rekor jumlah mahasiswa terbanyak dari tahun – tahun sebelumnya”, ujar Serafinah.

Dalam sambutannya, Ketua BEM FMIPA, Muhammad Iqna Supriatna menyampaikan selamat pada mahasiswa baru yang telah bergabung dan diterima di FMIPA UB. Ia menambahkan bahwa mahasiswa adalah sebutan nama yang mempunyai tanggung jawab yang besar. Status mahasiswa yang tidak bisa dimiliki oleh semua orang di Indonesia, seharusnya mahasiswa bisa memfaatkan statusnya itu. Mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat, mahasiswa sebagai pembela rakyat, mahasiswa sebagai penggerak bangsa ini seharusnya tahu apa tanggung jawabnya sebagai mahasiswa. Mahasiswa sebagai kumpulan manusia sudah hakekatnya peduli dengan kondisi sekitar, bahkan harus peduli dengan nasib bangsa ini, bukan hanya bidang akademis saja namun memiliki tanggung jawab sosial juga.

“Mulut lidah mahasiswa adalah amanat Bangsa Indonesia, sudah sepantasnya kalian bersyukur diterima menjadi mahasiswa FMIPA UB”, ujar Iqna.

Sesi berikutnya adalah pemaparan materi oleh para Ketua Jurusan masing – masing, antara lain Prof. Muhaimin Rifa`i, S.Si., Ph.D.Med.Sc (Jurusan Biologi), Prof.Dr. Muhammad Nurhuda, Rer.Nat (Jurusan Fisika), Masruri, S.Si.,M.Si.,Ph.D (Jurusan Kimia), Ratno Bagus Edy Wibowo, S.Si.,M.Si.,Ph.D (Jurusan Matematika), Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc., Ph.D (Jurusan Statistika).

 

 

 

 

 

 

Ketua TU, Jarot Sunarto, SE berharap seluruh pantia bekerja dengan baik dalam kegiatan PKKMB FMIPA 2020. Ia telah menyiapkan 6 ruang dengan 1 ruang siaran yang dilengkapi peralatan untuk siaran online / daring dan dibantu tim PSIK juga panitia lainnya untuk mensukseskan acara ini. sementara ini Jarot meyakinkan bahwa kendala sangat minim dan tidak ada masalah berarti. (yogie)

 


INFO KPRS SEMESTER GANJIL

Lowongan Kerja di PT BISI International

Launching Peminjaman buku dimasa Pandemi

Kesan yang dalam dibalik Sertijab & Pisah Sambut Dekan FMIPA

$
0
0

Fakultas MIPA Universitas Brawijaya (FMIPA UB)  mengadakan Pisah Sambut Dekan sebagai penanda tongkat kepemimpinan FMIPA UB telah berpindah dari Prof. Drs. Adi Susilo,M.Si  kepada Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. Acara yang dihadiri senat, pejabat dan pimpinan juga perwakilan mahasiswa FMIPA diselenggarakan secara luring (terbatas) dan daring di lingkungan FMIPA UB ini menjadi ajang pengenalan Dekan yang baru, sekaligus sebagai pelepasan terhadap Dekan lama.

Periode kepemimpinan tahun 2016-2020 membawa kesan yang dalam, baik dihati dosen, tendik maupun mahasiswa FMIPA UB. Adi Susilo bekerja dan membawa FMIPA UB berlari mengejar ketinggalan – ketinggalan dan mewujudkan programnya dimasa kepeimpinannya. Tak disangkal, percepatan Profesor dapat tercapai dengan pengukuhan 10 Guru Besar  dan 6 Tendik berhasil mendapat promosi jabatan. Sementara itu dalam hal pelayanan, Adi membawa FMIPA meraih peringkat 3 (tiga)  UBAQA (Annual Quality Reward) tahun 2019. Annual Quality Award (UBAQA) Universitas Brawijaya memberikan penghargaan pada unit kerja dengan pelayanan terbaik. Penghargaan ini biasanya diumumkan pada saat dies natalis UB pada tanggal 5 Januari tahun berikutnya. Dalam hal prestasi lembaga, Adi Susilo mengatakan FMIPA juga meraih penghargaan GIRAFFE Award peringkat 3 (tiga). GIRAFFE AWARD merupakan penghargaan yang diberikan bagi dosen dan lembaga seperti prodi, jurusan, dan institutional supporting system seperti badan usaha dan lembaga penelitian. Indikator GIRAFFE bagi individu atau dosen yaitu mempunyai prestasi dalam jumlah sitasi di google scholar, Scopus, dan jumlah inovasi dalam bentuk paten. Ia berharap diawal periode kepemimpinan baru, Dekan baru dapat melangkah lebih awal dan berhasil meraih prestasi – prestasi yang lebih gemilang. Di akhir masa jabatannya, Adi Susilo berhasil melahirkan Program Studi S1 AKTUARIA yang populer di Indonesia. AKTUARIA menjadi salah satu Program Studi baru yang banyak diminati calon mahasiswa pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dalam tiga tahun terakhir. Selain itu Akreditasi Program Studi juga mengalami perbaikan bahkan 5 Program Studi Sarjana (Biologi, Fisika, Kimia, Matematika  dan Statistika) sedang mengajukan proposal untuk mendapatkan pengakuan dari lembaga Akreditasi Internasional ASIIN Jerman. Di akhir jabatannya pula, Adi Susilo berhasil meningkatkan angka penerimaan mahasiswa baru terbanyak dalam sejarah FMIPA yakni sekitar 1400 mahasiswa dan 1053 terdaftar ulang.

Doa dan harapan tertuju pada Dekan periode 2020-2024, Prof Widodo, guna membawa FMIPA UB menuju ke tingkat yang lebih baik. Sebagai pejabat, Widodo bukanlah orang baru di FMIPA UB. Widodo pernah menjabat sebagai Ketua Lab, Ketua Jurusan Biologi, lalu Ketua LSIH UB. Kini tantangan dan kesempatan ada didepan Widodo untuk membawa FMIPA UB jauh lebih baik.

Setelah dilantik pada Senin (12/10) pukul 10:00 WIB  kemarin, Widodo menghadiri  acara Pisah Sambut Dekan FMIPA UB pada pukul 15:00 WIB di gedung MIPA CENTER UB. Ia mengucapkan terima kasih pada Dekan periode sebelumnya yang telah bekerja menopang program Universitas Brawijaya. Widodo juga memberikan apresiasi pada mahasiswa FMIPA UB dan menyapa peserta yang telah mengikuti acara secara Daring.

“Kita bisa survive karena ada mahasiswa”, ujarnya.

Widodo mengatakan saat ini masih ada PR Akreditasi untuk mendapatkan nilai A pada beberapa Program Studi Pascasarjana. Ia menjelaskan bahwa saat ini sedang mendukung Akreditasi Internasional ASIIN.

“Ini adalah momen penerapan standar Internasional, harapannya kita bisa laksanakan standarisasi yang kesannya membosankan tapi tidak bisa kita lepaskan”, jelasnya.

Widodo berharap ia bisa lakukan pengembangan berikutnya seperti optimalisasi inisiasi kerjasama dengan perusahaan luar negeri yang akan melahirkan output berkualitas dengan level Internasional.

“Kita akan kembangkan prestasi mahasiswa yang berkarir dibidangnya, bagaimana alumni bisa bekerja dengan layak sehingga  tingkatkan recognition FMIPA UB di masyarakat. Tidak hanya itu, saya akan membina leadership mahasiswa, mengasah kemampuan negosiasi dan komunikasi yang dapat membangun track record dalam bekerja nantinya”, kata Widodo dalam sambutannya.

Suasana menghibur penuh kekeluargaan merasuki ruang MIPA CENTER yang dihadiri Senat FMIPA, Wakil Dekan, Pejabat Struktural, dan perwakilan mahasiswa, juga peserta daring melepas Prof. Adi Susilo dan menyambut Prof. Widodo di tampuk kepemimpinan FMIPA Universitas Brawijaya.

 

 

 

 

 

Kuesioner Kepuaasan Mahasiswa dan Pengguna Lulusan

Pelaksanaan Wisuda Online Universitas Brawijaya

Pengambilan Ijazah, SKL dan Transkrip Akademik era New Normal


Pengambilan TOGA Wisuda era New Normal

Pengambilan Ijazah Wisuda Daring Periode IX dan X

BEM FMIPA gelar Studi Ekskursi Daring ke Lazada (Platform E-Commerce)

$
0
0

Berbicara soal e-commerce tentu bagi mahasiswa atau lulusan Universitas adalah sesuatu yang awam, apalagi mengenai e-commerce yang dikaitkan dengan bisnis. Namun jika mahasiswa mengikuti perkembangan e-commerce akan lebih mendorong menjadi pebisnis handal dalam mengaet banyak pelanggan. E-commerce merupakan media baru yang piawai dalam memperkaya produk dan jasa khususnya bagi mahasiswa yang ingin terjun ke bisnis. Tidak heran lulusan Universitas yang ingin berkecimpung dalam dunia bisnis memulai dengan e-commerce guna mengadopsi teknologi informasi adalah esensial untuk aktifitas dan transaksi komersial.  Tentu saja ini menciptakan dan memiliki tujuan menelurkan pekerjaan area virtual.

Kalaupun mahasiswa memiliki gadget maka sangatlah mudah dalam komunikasi dan memakai e-commerce. Sebab, e-commerce saat ini dapat diakses melalui berbagai teknologi sehingga semua orang dapat dengan mudah memanfaatkannya.

Kendati begitu, mahasiswa yang ingin menjadi bisnis-man dan memiliki teknologi tapi tidak memiliki skill yang mumpuni dalam hal berkomunikasi dengan baik tentu saja akan membuat peluang bisnis menjadi loyo. Kuncinya jika sudah memiliki dan memanfaatkan teknologi, maka cara berkomunikasi juga yang perlu dibumbui. Lewat media sosial mahasiswa bisa lebih kreatif, inovatif saat menularkan bisnisnya sehingga terlihat lebih menarik. Bagi mahasiswa yang ingin mempergunakan e-commerce sebagai lahan bisnis tentu saja akan mempermudah dan meningkatkan bisnis dalam berwirausaha. Dengan teknologi yang terus maju pesat sesuatu produk dapat dikenal luas dalam waktu yang cepat di semua segi kehidupan manusia.

Ditengah kondisi pandemi seperti ini, semua proses pembelajaran terpaksa harus dilakukan secara online tidak terkecuali studi ekskursi yang mengharuskan para mahasiswa untuk melakukan studi via daring. Setiap tahunnya, mahasiswa FMIPA UB memang diwajibkan untuk melakukan studi ekskursi, guna membekali mahasiswa dengan wawasan terjun dan belajar langsung ke dunia industri.

Minggu, (8/11), BEM FMIPA menggelar studi Ekskursi ke Lazada secara virtual dengan tema “Moving Through Digitalization During Pandemic” yang diikuti sekitar 242 peserta tanpa biaya. Materi terdiri dari Digital Marketing dalam Marketplace dan Jalur Karir dalam Platform E-Commerce (Lazada). Pematerinya adalah Revardy Syahputra penulis “10 juta pertama dari Facebook Ads” dan Bima Setiadi Putra (Talent Acquisition Lazada).

Menurut Menteri Humas BEM FMIPA, Rira Putriany, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan platform e-commerce kepada para peserta, mengenalkan jalur karir yang ada pada platform e-commerce serta memanfaatkan e-commerce sebagai wadah bisnis dengan memperhatikan digital marketing yang diterapkan. Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 13.00 – 15.30  WIB dengan dipandu  oleh moderator Cintya Paramitha (MAPRES peringkat 3 UB).

 

Sosialisasi Username-Password Orang Tua / Wali Mahasiswa Mahasiswi Angkatan 2020 Menggunakan Aplikasi SIAM

Pengembangan Bio-Electrical Impedance Spectrometer untuk aplikasi riset Bio-fisika dan Fisika-medis

$
0
0

Rabu (25/11), Dosen Jurusan Fisika FMIPA, Dr.Eng. Didik Rahadi, M.Si dikukuhkan sebagai Guru Besar ke 270 Universitas Brawijaya (UB)  atau Guru Besar ke 23 Fakultas MIPA Universitas Brawijaya di Gedung Widyaloka UB. Pada acara pengukuhan Guru Besar tersebut, Didik mengatakan bahwa di era Industri 4.0 sistem cerdas dan internet semakin berpengaruh dalam kehidupan manusia, hal itu akan dipastikan mengarah pada Jaringan Instrumentasi Cerdas. Menurutnya, terdapat beberapa penelitian strategis yang sangat penting untuk dikembangkan, sebagai contoh yaitu pengembangan alat medis. Selama ini, kita masih memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap produk-produk luar negeri. Hal ini sangat tidak menguntungkan ekonomi Indonesia. Apalagi biaya produknya sangat tinggi, proses pengadaannya sulit, dan pemahaman Sumber Daya Manusia (SDM) lokal terhadap produk luar juga cenderung rendah, ungkapnya. Penggunaan Intrumentasi Cerdas dalam bidang Bio-Medis antara lain memahami sifat sel. Lulusan S3 Jepang ini juga sempat meneliti tentang monitoring aktifitas gunung api di Indonesia (Seismik, Deformasi, Kimia, Termal dan Citra).

“Intrumentasi adalah kajian-multidispilin, yang terkait dengan metode dan sistem pengukuran atau pengendalian besaran fisis. Desain produk dan aplikasi sistem instrumentasi akan selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya iptek secara menyeluruh, khususnya iptek komponen-elektronika-mekanik-optik dan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sebagai elemen utama penyusun sistem instrumentasi”, ujarnya.

Menurutnya, desain sistem instrumentasi cerdas yang mencontoh dan menerapkan mekanisme angota tubuh manusia dan juga makhluk lain pada akhirnya akan membawa pada kesadaran penuh tentang ke-Maha Sempurnaan Allah sebagai Sang-Khaliq.

Viewing all 649 articles
Browse latest View live